Curahan hati
Tanggung jawab
Saya seorang wanita yang lahir di bogor 21 tahun yang lalu di
daerah ciampea bogor, ayah saya berdarah jogjakarta dan ibu saya berdarah
bogor. saya dilahirkan di rumah bersalin yaitu bidan. Cerita dari ayah saya
yang membuat saya terharu sampai saat ini ketika ibu saya berjuang antara hidup
dan mati ketika melahirkan saya secara normal dengan merasakan sakit selama 7
hari ketika 9 bulan lebih 10 hari saya dilahirkan kedunia ini dengan berat 3,5
kg dan panjang 55 cm. Alhamdulilah saya terlahir dengan sehat dan tidak kurang
satu pun hanya kelingking tangan saya sebelah kanan yang bengkok dari saya dilahirkan.
Sungguh tak pernah bisa saya lupakan ketika proses ibu saya mengeluarkan saya
dari rahimnya dan akan saya ingat terus jika suatu saat nanti saya sudah
menemukan jodoh saya saya menikah dan merasakan kehamilan serta proses
melahirkan yang dulunya ibu saya alami.
Beranjak dewasa sudah banyak peristiwa hidup yang saya alami
baik susah senang kesedihan kebahagiaan pernah saya alami sama halnya dengan
orang lain di dunia ini, kenakalan remaja proses pendewasaan melakukan hal-hal
yang salah pun pernah saya perbuat namun terlepas dari itu semua Allah masih
memberikan kesempatan untuk saya bertaubat sebelum nyawa di tubuh saya ini
lepas. Merubah diri ke arah yang lebih baik dan melupakan serta mengubur
dalam-dalam peristiwa negatif yang pernah saya alami dan ketika saya berdoa
selepas sholat saya berjanji kepada diri saya sendiri bahwa saya harus berubah
menjadi wanita yang sholehah, menjaga diri dan kehormatannya serta berdoa
supaya saya bisa menjadi wanita yang sempurna.
Sesuatu yang ada di lubuk hati saya yang paling dalam ini bahwa
saya punya tanggung jawab yang sangat besar yang baru akhir-akhir ini saya
tersadar dengan sendirinya yaitu saya merasa saya punya hutang yang sangat
banyak yang belum bisa saya lunasi yang pertama hutang kepada ayah dan ibu
saya. Kedua adik-adik saya. Ketiga semua saudara-saudara saya dan yang terakhir
kepada teman-teman saya yang sudah banyak membantu dan menolong saya ketika
saya susah dan terkena musibah. Hal ini menjadi pikiran bagaimana saya harus
membayar hutang-hutang tersebut terutama kedua orangtua dan adik-adik saya.
Untuk sekarang saya hanya bisa berdoa kepada Allah untuk terus melindungi dan
menjaga orangtua,adik-adik,saudara-saudara dan teman-teman saya dimana pun
mereka berada dan dengan siapa pun mereka berada serta didunia ini dan di
akherat nanti. Tanggung jawab yang juga saya rasakan adalah ternyata
saudara-saudara saya sudah menunggu masa depan yang cerah untuk saya seperti
embah putri dan embah kakung saya sudah tak sabar ingin melihat saya di wisuda,
saya menjadi orang yang berhasil, contohnya lagi keluarga besar saya di bogor
juga ingin melihat saya di wisuda, ingin melihat dan merasakan ketika saya
menikah saya mempunyai anak bahkan salah satu paman saya pernah bilang ke ibu
saya , paman saya ingin datang dan melihat saya menikah mumpung paman saya
masih ada di dunia ini. Keluarga saya ternyata sudah menunggu itu karena dari
ke 14 sepupu saya sudah 9 sepupu saya yang sudah menikah dan memiliki anak.
Jumlah cucu dari almarhum kakek dan almarhumah
nenek dari ibu saya sebanyak 17 cucu sedangkan dari embah putri dan
embah kakung saya ada 8 cucu.
Tanggung jawab yang pernah diberikan kepada saya dari ayah saya
bahwa saya harus dewasa dalam berfikir dan bersikap dan juga harus bisa
prihatin dan sadar akan kondisi keluarga saya saat ini . menjaga kedua adik
saya juga diamanatkan oleh ayah saya kepada saya karena saya anak pertama dan
kedua adik saya seorang laki-laki . adik saya yang pertama 19 tahun dan adik
saya yang kedua 7 tahun. Sekian dahulu curahan hati dari saya. Semoga ada
hikmah di balik semua peristiwa yang saya lalui dan pasti ada pelajaran yang
sangat berharga untuk saya ambil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar