Contoh kasus dalam bisnis yang kurang beretika
Contoh kasus 1:
Dalam
dunia bisnis kita menemukan banyak jenis-jenis usaha yang menyangkut produk,
salah satunya yaitu bisnis Parsel, Parsel pun memiliki banyak macamnya salah
satunya Parsel yang berisi produk-produk makanan. Pada hari raya bisnis Parsel
pun menjamur dimana-mana karena Parsel dijadikan hadiah untuk diberikan kepada
orang-orang terdekat kita. Penulis mengambil contoh kasus dalam bisnis yang
kurang beretika terjadi pada bisnis Parsel yang berisi produk-produk makanan.
Ada saja pebisnis yang memberikan produk-produk makanan yang sudah kadaluarsa
atau yang sudah tidak layak untuk dimakan karena sangat merugikan dan
membahayakan konsumen yang membeli parsel sudah jadi. Hal ini dirasa sangat
kurang beretika karena merugikan dan membahayakan konsumen.
Komentar penulis : pendapat saya
contoh kasus di atas sangatlah merugikan konsumen yang membeli parsel yang
sudah jadi tersebut, ditambah lagi sangat membahayakan untuk pihak yang
menerima parsel dari pengirim parsel tersebut karena jika produk-produk makanan
dari parsel tersebut dikonsumsi akan memicu terjadinya penyakit karena seluruh
isi parsel tersebut sudah kadaluarsa. Hal ini harusnya tidak terjadi lagi untuk
para pebisnis yang melakukan usaha membuat parsel yang sudah jadi. Pebisnis
harus jujur dan memiliki etika yang baik untuk konsumen supaya konsumen tidak
menjadi korban dari pebisnis yang nakal dan kurang beretika.
Contoh kasus 2:
Perusahaan
Prudential mengalami krisis etika dimana dalam praktek komunikasi persuasif
mereka bermasalah dengan etika agen mereka. Kosekuensinya Prudential pun harus
rela mengeluarkan dana sekitar 35 juta dollar ( scism 1996 ). Kejadian ini
tidak akan terjadi jika dari awal Prudential menciptakan kode etik buat
agen-agen mereka. Kasus Prudential hanya salah satu kasus yang berhubungan
dengan etika di perusahaan-perusahaan. Etika dapat dimaknai dengan kontingensi
jangka panjang. Sehebat –hebatnya crissis comunication planning management
suatu perusahaan kedepannya dapat dipastikan akan mengalami krisis diluar
planning tersebut. Prudential sebagai perusahaan yang bergerak dibidang
asuransi tentunya akan banyak mengalami dalam hal etika. Karena dalam
mempersuasifkan konsumen mereka pastinya akan sangat ditemukan kegiatan yang
bersifat personal. Dalam hal ini Prudential tidak akan lagi mengalami
kecerobohan pada tahun 1996. Prudential sangat konsen sekali dalam menanggapi
masalah etika setelah kejadian itu, ini dibuktikan dengan mendirikan Enterprise
Ethic office (EEO). Etika sudah sewajarnya menjadi bagian dari strategi
komunikasi bisnis.
Komentar penulis : pendapat saya
dalam berkomunikasi sangatlah penting dalam beretika khususnya di bidang
perusahaan asuransi yang memang lebih banyak melakukan komunikasi dengan para
agen-agen pemegang jasa asuransi tersebut. Memiliki sikap dalam berkomunikasi
dan melayani para agen memang harus memiliki etika yang baik dan sesuai dengan
aturan-aturan yang berlaku agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan khususnya
agen-agen. Hal yang sudah dilakukan oleh asuransi tersebut agar tidak ada lagi
peristiwa yang serupa menurut saya sudah ada kemajuan seperti didirikannya
Enterprise Ethic Office ( EEO) guna mengumpulkan suara dari para agen-agen
mengenai etik-etik yang ada dalam peusahaan asuransi tersebut, dan penulis
meyakini bahwa pihak perusahaan pasti mempunyai tempat untuk mengadukan keluhan
dari agen-agen jika masih terdapat pihak-pihak yang dalam berkominikasi dengan
agen kurang memiliki etika.
Sumber : http://ekonomi.kompasiana.com
Nama :
Wihda Widhi Astuti
Npm / Kelas : 11209857/ 4EA16
Mata kuliah : Etika Bisnis #
Tidak ada komentar:
Posting Komentar