Jumat, 12 Oktober 2012

Contoh kasus dalam bisnis yang kurang beretika


Contoh kasus dalam bisnis yang kurang beretika

Contoh kasus 1:
            Dalam dunia bisnis kita menemukan banyak jenis-jenis usaha yang menyangkut produk, salah satunya yaitu bisnis Parsel, Parsel pun memiliki banyak macamnya salah satunya Parsel yang berisi produk-produk makanan. Pada hari raya bisnis Parsel pun menjamur dimana-mana karena Parsel dijadikan hadiah untuk diberikan kepada orang-orang terdekat kita. Penulis mengambil contoh kasus dalam bisnis yang kurang beretika terjadi pada bisnis Parsel yang berisi produk-produk makanan. Ada saja pebisnis yang memberikan produk-produk makanan yang sudah kadaluarsa atau yang sudah tidak layak untuk dimakan karena sangat merugikan dan membahayakan konsumen yang membeli parsel sudah jadi. Hal ini dirasa sangat kurang beretika karena merugikan dan membahayakan konsumen.

Komentar penulis : pendapat saya contoh kasus di atas sangatlah merugikan konsumen yang membeli parsel yang sudah jadi tersebut, ditambah lagi sangat membahayakan untuk pihak yang menerima parsel dari pengirim parsel tersebut karena jika produk-produk makanan dari parsel tersebut dikonsumsi akan memicu terjadinya penyakit karena seluruh isi parsel tersebut sudah kadaluarsa. Hal ini harusnya tidak terjadi lagi untuk para pebisnis yang melakukan usaha membuat parsel yang sudah jadi. Pebisnis harus jujur dan memiliki etika yang baik untuk konsumen supaya konsumen tidak menjadi korban dari pebisnis yang nakal dan kurang beretika.

Contoh kasus 2:
            Perusahaan Prudential mengalami krisis etika dimana dalam praktek komunikasi persuasif mereka bermasalah dengan etika agen mereka. Kosekuensinya Prudential pun harus rela mengeluarkan dana sekitar 35 juta dollar ( scism 1996 ). Kejadian ini tidak akan terjadi jika dari awal Prudential menciptakan kode etik buat agen-agen mereka. Kasus Prudential hanya salah satu kasus yang berhubungan dengan etika di perusahaan-perusahaan. Etika dapat dimaknai dengan kontingensi jangka panjang. Sehebat –hebatnya crissis comunication planning management suatu perusahaan kedepannya dapat dipastikan akan mengalami krisis diluar planning tersebut. Prudential sebagai perusahaan yang bergerak dibidang asuransi tentunya akan banyak mengalami dalam hal etika. Karena dalam mempersuasifkan konsumen mereka pastinya akan sangat ditemukan kegiatan yang bersifat personal. Dalam hal ini Prudential tidak akan lagi mengalami kecerobohan pada tahun 1996. Prudential sangat konsen sekali dalam menanggapi masalah etika setelah kejadian itu, ini dibuktikan dengan mendirikan Enterprise Ethic office (EEO). Etika sudah sewajarnya menjadi bagian dari strategi komunikasi bisnis.



Komentar penulis : pendapat saya dalam berkomunikasi sangatlah penting dalam beretika khususnya di bidang perusahaan asuransi yang memang lebih banyak melakukan komunikasi dengan para agen-agen pemegang jasa asuransi tersebut. Memiliki sikap dalam berkomunikasi dan melayani para agen memang harus memiliki etika yang baik dan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan khususnya agen-agen. Hal yang sudah dilakukan oleh asuransi tersebut agar tidak ada lagi peristiwa yang serupa menurut saya sudah ada kemajuan seperti didirikannya Enterprise Ethic Office ( EEO) guna mengumpulkan suara dari para agen-agen mengenai etik-etik yang ada dalam peusahaan asuransi tersebut, dan penulis meyakini bahwa pihak perusahaan pasti mempunyai tempat untuk mengadukan keluhan dari agen-agen jika masih terdapat pihak-pihak yang dalam berkominikasi dengan agen kurang memiliki etika.


Nama               : Wihda Widhi Astuti
Npm / Kelas    : 11209857/ 4EA16
Mata kuliah     : Etika Bisnis #

Tidak ada komentar:

Posting Komentar